Allah subhanahu wata’la berfirman:
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya Dialah Allah yang maha Pemberi rizki, memiliki kekuatan lagi perkasa.” (Qs: Adzzariat:58)
Dialah Allah yang memberikan rizki serta menjaminnya untuk semua makhluk, semua manusia yang dilahirkan di dunia ini, dilahirkan bersama rizkinya, bahkan rizki setiap orang telah ditetapkam oleh Allah sebelum ia lahir ke dunia, sebagaimana penjelasan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam haditsnya (Artinya):
“kemudian diutus malaikat kepadanya (janin) kemudian (malaikat) diperintahkan untuk menulis empat kalimat: menulis rizkinya, menulis ajalnya, menulis amalannya dan menulis apakah dia akan hidup bahagia atau sengsara.” (HR. Bukhari & Muslim)
Walaupun rizki telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala, manusia tetap diperintahkan untuk berusaha mencari serta mendapatkannya tentu dengan cara yang halal, sehingga mendapatkan rizki yang diberkahi.
Dan janganlah seseorang hanya mementingkan banyaknya rizki tanpa memperhatikan kehalalan dan keberkahan rizki yang diperoleh.
Berikut beberapa kiat untuk mendapatkan rizki yang berkah:
Pertama: Bertakwa kepada Allah
Allah subhanahu wata’ala memerintahkan hambanya untuk bertakwa dan menjamin baginya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan berikan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Qs: At thlaq: 2-3)
Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah: “Maksudnya, barang siapa yang takut kepada Allah, takut kepada yang Allah perintahkan (dengan menlaksakannya) dan takut pada apa yang dilarang (dengan menjauhkannya) maka akan diberikan jalan keluar dari segala kesulitan dan diberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
Kedua: Tawakkal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan tawakkal yang sebenarnya niscaya Allah akan berikan kalian rizki sebagaimana Allah berikan rizki kepada burung, mereka keluar (mencari makan) dengan perut kosong dan pulang dengan perut kenyang.” (HR: Tirmidzi dan Ibnu majah)
Tentu tawakkal tidak bertentangan dengan melakukan sebab-sebab yang bisa mendatangkan rizki, sebagaimana yang diisyaratkan dalam hadits di atas, oleh karena itu kita diperintahkan untuk berusaha, sebagaiman hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا، فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، خُذُوا مَا حَلَّ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai manusia bertakwalah kepada Allah dan carilah rizki dengan cara yang baik, sesungguhnya suatu jiwa tidak akan mati sampai mendapatkan semua rizkinya sekalipun rizkinya telat datangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan carilah rizki dengan baik, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR: Ibnu Majah)
Ketiga: Taubat dan Istigfar.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَاراً
“Wahai kaumku mintalah ampunan dan bertaubatlah maka akan diturunkan pada kalian hujan yang terus menerus.” (Qs. Hud: 52)
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah: “Barang siapa yang memiliki sifat-sifat dalam ayat ini maka Allah akan mudahkan rizkinya dan memudahkan segala urusannya serta akan dijaga dalam setiap keadaannya.”
Keempat: Bersedekah.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan apa saja yang kalian nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dia sebaik-baik pemberi rizki.” (Qs. As-Saba’: 39)
Berkata Syekh Al Utsaimin rahimahullah: “Allah Azzawajalla berjanji memberikan ganti kepada orang yang memberikan infak.” (Syarah Riadhus Shalihin).
Dan ini juga sesuai dengan hadits-hadist yang lain, di antaranya hadits qudsi:
قال الله تعالى: يا ابن آدم أنفق ينفق عليك
“Allah berfirman: Wahai anak adam! Berilah infak maka engkau akan dinafkahi.” (HR. Bukhari & Muslim)
Kelima: Berbuat baik.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الْكَافِرَ إِذَا عَمِلَ حَسَنَةً أُطْعِمَ بِهَا طُعْمَةً مِنَ الدُّنْيَا، وَأَمَّا الْمُؤْمِنُ، فَإِنَّ اللهَ يَدَّخِرُ لَهُ حَسَنَاتِهِ فِي الْآخِرَةِ وَيُعْقِبُهُ رِزْقًا فِي الدُّنْيَا عَلَى طَاعَتِهِ
“Sesungguhnya orang kafir jika berbuat baik maka akan dibalas di dunia, adapun orang beriman jika berbuat baik maka pasti Allah simpankan untuknya kebaikan di akhirat dan memberikan rizki di dunia sebagai balasan ketaatan.” (HR. Muslim)
Keenam: memperoleh rizki dari hasil usaha sendiri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَطْيَبِ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ
“Sesungguhnya makanan yang paling baik yang dimakan oleh seseorang adalah hasil usahanya dan anak kalian adalah hasil usaha kalian.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)
Ketujuh: berdo’a, memohon rizki yang berkah kepada Allah ta’ala.
Diantara do’a yang disyari’atkan untuk dibaca adalah:
“اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا”
“Ya Allah aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dan rizki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)
Semoga Allah memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan rizki yang baik serta amal yang diterima, sesungguhnya Allah maha mendengar do’a dan maha mampu untuk mengabulkannya.
***
Komentar Terbaru