Menyembelih hewan merupakan ibadah yang dipersembahkan hanya kepada Allah
Sesungguhnya menyembelih hewan baik untuk dijadikan sebagai sembelihan biasa atau untuk dijadikan hewan qurban dia merupakan bagian dari ibadah yang telah Allah perintahkan kepada baginda Rasulallah shallallahu `alaihi wa sallam dalam firman-Nya:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” [Q.S, Al-Kautsar: 2]
Ayat yang mulia ini sekalipun merupakan perintah untuk Nabi shallallahu `alaihi wa sallam namun hukumnya bersifat umum yang berlaku juga bagi umatnya.
Karena menyembelih hewan atau kurban merupakan bagian dari ibadah maka dia harus dipersembahkan hanya kepada Allah semata, seperti halnya ibadah-ibadah yang lain, Allah Ta`ala berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadah (sembelihan)ku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” [Q.S, Al-An`aam: 162-163].
Segala bentuk sembelihan tidak akan sampai darah dan dagingnya kepada Allah
Dalam ayat ini Allah memerintahkan agar semua bentuk ibadah termasuk menyembelih dan kurban hanya dipersembahkan untuk Allah semata sekalipun darah dan daging dari sembelihan tersebut tidak akan pernah sampai kepada Allah, dan yang sampai hanyalah ketakwaan, keikhlasan serta amal shalih semata sesuai dengan firman Allah yang mengatakan:
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat sampai kepada Allah, tetapi Ketakwaan dari kalianlah yang dapat sampai kepada-Nya.” [Q.S, Al-Hajj: 37]
Kurban kepada selain Allah termasuk kesyirikan yang tidak akan diampuni
Mempersembahkan ibadah kepada selain Allah termasuk menyembelih dan berkurban merupakan bagian dari kesyirikan yang tidak akan diampuni oleh Allah sampai pelakunya bertaubat sebelum ajalnya tiba, Allah Ta`ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dosa syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” [Q.S, An-Nisaa’: 48 dan 116].
Laknat Allah untuk orang yang mempersembahkan sesembelihan kepada selain-Nya
Bahkan orang yang menyembelih untuk selain Allah akan mendapatkan laknat Allah seperti apa yang Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam sabdakan:
وَلَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّه
“Dan Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah.” [H.R, Muslim dari jalur Ali bin abi Thalib radhiyallahu `anhu]
Sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam ini mencakup perkara-perkara berikut ini:
- Apa yang disembelih untuk berhala dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepadanya,
- Apa yang disembelih dengan tujuan untuk dijadikan sebagai daging biasa namun disebut nama selain Allah Ta`ala tatkala menyembelih,
- Apa yang disembelih dengan tujuan untuk mengagungkan makhluk serta sebagai penghormatan baginya ketika mereka turun dan sampai ke tempat penyambutannya,
- Apa yang disembelih ketika tidak turunnya hujan di tempat tertentu atau di kuburan dengan tujuan agar hujan turun,
- Apa yang disembelih ketika menempati rumah karena takut dari gangguan jin,
Kelima hal di atas termasuk dalam kategori menyembelih untuk selain Allah, dan ini tergolong dalam kesyirikan. [I`aanatu Al-Mustafiid Bisyarhi Kitaab At-Tauhiid: 1/225-226]
Persembahan kepada selain Allah merupakan penyebab masuk neraka
Karena memperembahkan sembelihan untuk selain Allah termasuk bagian dari kesyirikan dan penyebab untuk mendapatkan laknat Allah maka sekecil apapun bentuk sesembahan kepada selain Allah itu akan menyebabkan pelakunya masuk neraka sekalipun hanya dengan seekor lalat, hal ini seperti apa yang dijelaskan dalam riwayat yang mauquf dari jalur Thariq bin Syihab dari Salman radhiyallahu `anhu beliau berkata:
“seseorang masuk surga dengan sebab seekor lalat, dan seorang yang lain masuk neraka dengan sebab seekor lalat. Orang-orang bertanya kepada beliau (Salman radhiyallahu `anhu): “bagaimana hal itu bisa terjadi?” Beliau mengatkan: “lewat dua orang di sebuah kaum yang memiliki berhala, tidak ada seorang pun yang boleh melaluinya sampai dia mempersembahkan sesuatu untuk berhala itu, kemudian kaum itu mengatakan kepada salah seorang dari dua orang itu: “berikan persembahan (sesajen)”, dia berkata: “aku tidak memiliki sesuatu yang akan ku persembahkan.” Kaum itu mengatakan: “persembahkan walaupun hanya seekor lalat.” Dia pun mempersembahkan seekor lalat. Lalu kaum itu membiarkan dia pergi, maka dia pun masuk neraka, dan kaum tersebut berkata kepada yang lainnya: “berikanlah persembahan (sesajen).” maka dia pun menjawab: “aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apapun untuk seseorang selain Allah `Azza wa Jalla.” lalu kaum itu membunuhnya dan dia pun masuk surga.” [H.R, Imam Ahmad dalam kitab Az-Zuhud]
Semoga Allah senantiasa memberikan kita taufiq untuk selalu mempersembahkan segala bentuk ibadah hanya kepadaNya semata dan menjauhkan diri kita, keluarga serta semua keturunan kita dari segala bentuk kesyirikan, Amiin.
***
Penyusun:
Ustadz Masyhuri Badran, Lc.
(Pengajar Ma’had Abu Hurairah Mataram)
Komentar Terbaru