Ramadhan disamping bulan untuk berpuasa dan qiamullayl diapun merupakan bulannya Al-Qur’an, padanya Allah ‘azza wa jalla turunkan Al-Qur’an dan pada bulan ini pula Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam saling memperdengarkan Al-Qur’an bersama Jibril ‘alaihis salaam.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: «كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالخَيْرِ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ، لِأَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ، حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ القُرْآنَ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ كَانَ أَجْوَدَ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ»

“Dari Ibnu Abbas t berkata: Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang sangat dermawan dengan kebaikan terlebih pada bulan Ramadhan karena Jibril senantiasa menemui beliau tiap malam pada bulan Ramdhan hingga Ramadhan usai untuk memperdengarkan Al-quran kepada Jibril, dan saat Jibril menemui beliau, beliau lebih dermawan dibanding angin yang bertiup.” [HR Bukhari no. 1902 Muslim no. 2308].

Maka sebuah anugrah yang amat besar tentunya, apabila pada bulan yang agung ini Allah ‘azza wa jalla berkenan memberikan taufiq kepada kita untuk bisa maksimal membaca serta menghafal Al-Qur’an sebagai bentuk sikap tauladan kita kepada Nabi kita r.

Saudaraku seiman, ketahuilah diantara kebaikan yang akan engkau peroleh dari kebaikan yang sangat banyak dalam Al-quran yaitu gelar sebagai mausia terbaik dan mulia akan engkau sandang. Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

“Sebaik baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” [HR. Bukhari no. 5027].

Sungguh tidak ada yang sia-sia darimu ketika engkau bermuamalah dan berinteraksi dengan Al-Quran, baik tatkala membacanya, terlebih ketika meghafal ayat-ayatnya, itu semua akan terhitung sebagai pahala di sisi Allah ‘azza wa jalla, baik ketika engkau kesulitan dalam melafalkannya terlebih apabila engkau lancar membacanya. Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam (Artinya):

“Orang yang pandai membaca alquran dia akan bersama para malaikat2 mulia, adapun yang masih tebata-bata dan masih merasakan susah dalam membacanya maka untuknya dua pahala.” [HR. Muslim no. 798].

Bahkan untuk lebih menegaskan besarnya ganjaran membaca Al-Qur’an, Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan nilai perhuruf yang akan diperoleh seorang hamba dari membaca Al-Qur’an. Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda (Artinya):

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan,aku tidak katakan (ألم) sebagai satu huruf tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf, mim itu satu huruf.” [HR. At-tirmizi no. 2910].

Ketahuilah pula bahwa sesungguhnya Rasululllah r telah memberikan kedudukan mulia untukmu serta telah mengutamakan dirimu pada momen ibadah yang sangat agung semua itu karena Al-Qur’an, sebagaimana sabda Nabi r

يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله….

“hendaklah yang mengimami Suatu kaum adalah yang paling bagus diantara mereka bacaan(hapalan) alqurannya.” [HR. Muslim no. 673].

Sungguh ini adalah kemuliaan yang sangat agung, ketika Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam mengutamakanmu pada ibadah yang sangat utama.

Saudaraku tidakkah kita semua ingin atau tidakkah kita semua senang dan bangga ketika pada suatu hari nanti di akhirat, ketika kedua orang tua kita tiba-tiba merasa aneh dan heran ketika keduanya dipakaikan dengan pakaian yang sangat menakjubkan yang tidak dimiliki oleh penduuduk dunia???. Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ويكسى والداه حلتين لايقوم لهما أهل الدنيا,فيقولان: بما كسينا؟ فيقال: بأخذ ولدكما القرآن

“Kedua orang tuanya akan dipakaikan dengan pakaian yang tidak dimiliki oleh penduduk dunia, mereka berdua bertanya, kenapa kami di anugerahkan pakaian ini?, merekapun dijawab bahwa sebabnya adalah karena anak mereka yang menghapal Al-Qur’an.” [HR. Ahmad no. 22950].

Alangkah indah balasan dan pahala bagi para pembaca dan penghapal Al-Qur’an, oleh karena itu janganlah bulan yang suci ini terlewatkan begitu saja, marilah kita isi dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an terlebih apabila kita sanggup untuk menghapalnya, maka ini sungguh kebaikan diatas kebaikan. Oleh karena itu jangan sampai semangat dan gairah kita membaca Al-Qur’an menjadi kendor dan putus hanya lantaran rasa sulit yang kita dapati, atau tekad menghapal menjadi lemah hanya lantaran rasa sukar yang kita dapati. Ketahuilah sesungguhnya itu semua pasti bernilai pahala, dan barang siapa yang terus berusaha dan berupaya, baik untuk membaca Al-Qur’an terlebih menghapalnya pastilah pula Allah ‘azza wa jalla akan mudahkan untuknya apa yang tadinya terasa sulit, karena sesungguhnya Al-Qur’an telah Allah ‘azza wa jalla jadikan kitab yang mudah baik untuk dibaca ataupun dihapal. Allah ‘azza wa jalla berfirman (Artinya):

“Sesungguhnya Al-Qur’an telah kami jadikan mudah untuk diingat adakah yang mau mengambil pelajaran.” [Al-qomar: 17].

Saudaraku, kita masih bisa bertemu dengan bulan Ramadhan ini dalam keadaan sehat wal afiyat adalah merupakan nikmat yang besar dari Allah ‘azza wa jalla, oleh karena itu sibukkanlah dirimu dengan puasa dan qiyamullayl serta raih pulalah mushafmu karena sungguh rasa gembira dan bahagia yang tak terkira akan engkau rasakan pada suatu hari dan kondisi yang sangat mencekam disaat semua manusia menunggu uluran tangan dari orang-orang yang bisa melancarkan urusan mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla maka disaat itulah Al-Qur’an dan puasa datang sebagai rekan setia yang akan membelamu disaat semua rekanmu akan pergi dan lari meninggalkammu. Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda (Artinya):

“ibadah puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat, puasa berkata ya Allah dahulu aku telah mencegah orang ini dari makanan dan syahwatnya maka izinkanlah aku untuk member syafaat kepadanya. Al-Qur’an juga berkata ya Allah aku dahulu telah mencegahnya dari tidur pada malam hari maka izinkanlah aku untuk memberi syafaat kepadanya, maka keduanyapun diizinkan.” [HR. Ahmad no. 6626].

Dan yang terakhir –wahai saudaraku seiman- bahwa tingginya kedudukan, derajat serta status dirimu di akhirat nanti, Al-Qur’an pulalah yang ikut menentukan. Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يقال لصاحب القرآن :اقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آحر آية تقرؤها

“Diperintahkan kepada para pengemban Al-Qur’an, baca dan teruslah naik serta bacalah denga tartil seperti dahulu di dunia sesungguhnya kedudukanmu bergantung pada ayat terakhir yang engkau baca”. [HR. Abu Daud no. 1464].

Ini menunjukkan bahwa semakin banyak ayat yang sanggup kita baca di hadapan Allah ‘azza wa jalla nanti dan itu bergantung bagaimana kita dengan Al-Qur’an ketika di dunia maka semakin tinggi pula posisi dan kedudukan yang kita dapatkan dan demikian pula sebaliknya, lantas bagaimana nasib orang-orang yang berpaling dan meninggalkan

Al-Qur’an dahulu ketika di dunianya sungguh itu merupakan seburuk-buruk kondisi. Allah ‘azza wa jalla berfirman tentang mereka (artinya):

“Adakah yang lebih dzalim dibandingkan orang-orang yang diingatkan ayat-ayat Allah akan tetapi dia berpaling darinya, sungguh kami pasti akan membalas orang-orang yang berbuat jahat”. [As-Sajadah: 22]

وصلى الله على نبينا محمد.

***

Ustadz Muharrar, Lc

(Pengajar Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram)

Download:

Tulisan di atas dapat Anda download dalam bentuk Buletin PDF, download